Sidakpost.co.id. PALEMBANG- Penjurian Event Pemilihan Kepala Daerah Inovatif 2020 Se-Sumatera Selatan yang diikuti Kepala Daerah di 17 Kabupaten/Kota resmi dimulai. Event yang digelar Kementerian Dalam Negeri yang bekerjasama dengan Media di Sumsel ini menjadi ajang untuk memotivasi Kepala Daerah di Sumsel meningkatkan kualitas dan potensi memimpin daerah masing-masing.
Dalam kesempatan Penjurian Event Pemilihan Kepala Daerah Inovatif 2020 Se-Sumatera Selatan Secara Online Melalui Zoom Meeting yang juga diikuti Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex Lic Econ MBA, Rabu (8/7/2020) di Mess Perwakilan
Musi Banyuasin di Palembang tersebut tampak dewan juri terpukau dengan capaian prestasi dan reward yang diraih Bupati Muba sejak satu tahun belakangan.
Betapa tidak, dalam kurun waktu setahun belakangan Bupati Muba Dr Dodi Reza telah meraih 14 penghargaan di tingkat nasional baik dari Kementerian maupun Lembaga. Hal ini tidak terlepas dari program Pemerintah Kabupaten Muba yang menyasar di berbagai sektor.
Turut menjadi Dewan Juri Event Pemilihan Kepala Daerah Inovatif 2020 Se-Sumatera Selatan tersebut yakni diantaranya Drs Matheos Tan MM (Kepala Balitbang Kemendagri) RI, Dr Ekowati Retnaningsih SKM MKes (Kepala Balitbangda Sumsel), Prof Dr H Didik Susetyo SE MSi (Akademisi Universitas Sriwijaya), dan Dr Azwar Agus SH MHum (Rektor Universitas Taman Siswa).
“Capaian yang sudah diraih pak Bupati Muba Dodi Reza ini luar biasa, dan semuanya demi kontribusi positif ke warga Muba,” ungkap Kepala Balitbang Kemendagri, Drs Matheos Tan MM.
Menurutnya, mendengar dan melihat program-program yang telah di implementasikan Bupati Muba Dodi Reza tentu sarat akan inovasi dan prestasi. “Banyak sisi positif dan kontribusi yang dihasilkan dan tidak lain demi kemajuan daerah serta kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Akademisi Universitas Sriwijaya yang juga turut menjadi Dewan Juri, Prof Dr H Didik Susetyo SE MSi menyebutkan terobosan inovasi Bupati Muba Dodi Reza utamanya dalam program jalan aspal karet sangat baik sekali dalam upaya peningkatan kesejahteraan ekonomi petani karet.
“Sebagaimana kita ketahui saat ini daya jual karet sangat anjlok, dan inovasi serta upaya Bupati Muba dalam menstabilkan perekonomian petani karet melalui program inovasi aspal karet menjadi harapan baru yang nyata,” ucapnya.
Didik menambahkan, untuk di Sumsel, Kabupaten Muba bisa menjadi pilot project daerah yang telah mengimplementasikan inovasi yang berbasis komoditas.
“Dan ini sudah terbukti melalui terobosan inovasi program jalan aspal karet yang tentu berdampak positif untuk perekonomian petani karet dan kemantapan infrastruktur jalan,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex Lic Econ MBA memaparkan apa yang sudah dicapai Pemerintah Kabupaten Muba hingga saat ini tidak terlepas dari kerja keras seluruh OPD Pemkab Muba yang disupport warga masyarakat Muba.
“Tentu inilah peran yang sangat besar sehingga memaksimalkan capaian-capaian Kabupaten Muba hingga saat ini,” ucapnya.
Dikatakan, terkait inovasi berbasis komoditas karet telah dimulai dirinya sejak Oktober 2018 lalu, dimana telah merealisasikan inovasi pembangunan infrastruktur jalan aspal karet di Desa Mulyorejo B4 Kecamatan Sungai Lilin.
Kemudian, lanjut Dodi, atas keberhasilan inovasi tersebut Pemkab Muba diganjar reward oleh Kementerian PUPR, alhasil mendapatkan bantuan dana sebesar Rp20 Miliar yang kemudian dana tersebut diperuntukkan untuk melanjutkan pembangunan jalan aspal karet di beberapa lokasi.
Sebagai lanjutan upaya peningkatan program inovasi aspal karet, Pemkab Muba juga menggarap pembangunan pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks Pravulkanisasi.
“Untuk alat operasional di support oleh pihak Pusat Penelitian Karet, sambil menunggu operasional berjalan Pusat Penelitian Karet juga akan melatih petani karet di Muba,” tuturnya.
“Pemkab Muba sudah menganggarkan untuk melanjutkan pembangunan jalan aspal karet di beberapa wilayah. Nah dengan adanya pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks Pravulkanisasi ini akan menjadi lebih mudah realisasi pembangunan jalan aspal karet nantinya,” tambahnya.
Ia memaparkan, di Muba tercatat ada sekitar 337 ribu hektar lahan perkebunan karet yang 90 persen merupakan milik petani rakyat. “Kalau ini sudah berjalan, bayangkan saja akan ada ratusan ton karet petani yang terserap, dan tidak hanya karet dari Muba tetapi karet petani rakyat dari daerah lain yang ada di Sumsel bahkan juga dari luar Sumsel,” tandasnya.
Adapun capaian prestasi Pemkab Muba di tingkat Kementerian dan Lembaga di Pusat tahun 2019 lalu yakni diantaranya Penghargaan Piala Adipura Kota Kecil Terbersih yang diberikan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Penghargaan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemkab Muba yang meraih Predikat B diberikan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Penghargaan Dukcapil Hebat dari Kementerian Dalam Negeri, Penghargaan Kota Layak Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Penghargaan dan Piala Wahana Tata Negara dari Kementerian Perhubungan, Penghargaan Swasti Saba Padapa dari Kementerian Kesehatan, Penghargaan Sebagai Role Model Penyelenggara Pelayanan Publik Kategori “Baik” dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Kemudian, Penghargaan atas Menyusun dan Menyampaikan Laporan Keuangan Tahun 2018 dengan Opini WTP dari Kementerian Keuangan, Penghargaan Swasti Saba Kabupaten Sehat 2019 dari Kemendagri dan Kemenkes, Penghargaan Predikat Kepatuhan Tinggi 2019 dari Ombudsman RI, Penghargaan Dwijah Praja Nugraha dari Kemendikbud, Penghargaan Kabupaten Peduli HAM dari Kemenkum-HAM, Penghargaan Indonesian Road Safety Award dari Kementerian PPN/Bappenas. Agus