PESAWARAN — Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim bersama ratusan petani melakukan tradisi Mapak Toyo atau jemput air dan tebar benih ikan di Bendungan Argoguruh, Tegineneng, Selasa (31/12/2019).
Tradisi ini dilakukan menandai masuknya musim rendeng tahun 2020 dan untuk mengingatkan agar masyarakat menjaga bumi dengan tidak membuang sampah sembarangan khususnya di sungai.
“Pemerintah berharap Kegiatan Mapak Tayo ini dapat mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga mata air sebagai sumber kehidupan, dengan harapan nantinya sungai akan bersih dari sampah dan bisa kembali berfungsi normal untuk mengairi lahan pertanian masyarakat,” ujar Wagub Nunik.
Nunik menjelaskan pada musim rendeng tahun 2020, Irigasi Sekampung dilakukan secara partisipatif dan profesional untuk mendukung peningkatan produktifitas pertanian.
“Sistem akan ditanami padi. Musim tanam rendeng dan gadu akan ditanami padi seluas 35.769 Hektare dan palawija seluas 19.741 hektare,” kata Nunik.
Nunik menilai ada kecenderungan semakin menurunnya sumber air yang disebabkan oleh lahan kritis pada daerah tampungan air. Juga semakin sulitnya mendapatkan air akibat menurunnya muka air tanah. Oleh sebab itu, perlu dibuat program terbaru melalui kegiatan konservasi lahan dan air.
“Air merupakan sumber segalanya bagi kehidupan, jika tidak ada air kita tidak bisa dapat melanjutkan kehidupan, maka dari itu sebagai rasa syukur kita akan nikmat dari Allah. Kita tidak akan bisa menghitung kenikmatan yang diberikan Allah ini salah satunya air yang cukup tidak kurang dan tidak berlebihan,” kata Wagub Nunik
Melalui acara ini, Nunik mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melaksanakan program hemat air.
Nunik juga melakukan tebar benih ikan di Irigasi Sekampung bersama para petani, Kadis Cipta Karya Budhi Darmawan dan Kadis Ketahanan Pangan Ali Zubaidi. (Humas Prov Lampung)