Dalam pertemuan ini, kedua universitas membahas beberapa kesepakatan tentang kerja sama yang telah disahkan melalui penandatanganan MoU Juli lalu di Unila. Adapun hasil kesepakatan yang dibuat antara lain:
UiTM bersedia bekerja sama dalam memberikan support pembangunan universitas pendidikan Unila dengan mengambil contoh langsung, yakni rumah sakit UiTM yang sudah berdiri dengan megah dan telah melayani pasien serta berfungsi sebagai rumah sakit pendidikan di kampus UiTM Puncak Alam, Selangor, Malaysia.
Prof. Sazzli secara khusus menyatakan kesediaannya untuk dapat berkontribusi langsung di dalam proses perencanaan, pembangunan dan juga mungkin dalam bentuk konsultasi saat perencanaan maupun pendirian RSPTN Unila.
UiTM, sebagai koordinator program University Network (Uninet) yang merupakan bagian dari inisiatif kerjasama Indonesia, Malaysia Thailand Growth Triangle (IMT-GT), juga bersedia Untuk mensupport Unila dalam penyelenggaraan Uprime atau University Presidential Meeting yang direncanakan dilaksanakan pada bulan November 2023.
Dr. Ayi menyampaikan kunjungan tim Unila ke UiTM merupakan bentuk realisasi kerja sama yang telah dijalin pada pertemuan sebelumnya, saat UiTM mengunjungi Unila.
“Tentunya ke depan kita akan realisasikan dalam bentuk yang lebih konkrit,” ucapnya.
Selain melakukan pertemuan dengan pihak UiTM, Rektor Unila dan tim juga mengunjungi dua dari 10 Dosen Unila yang sedang studi di S3 di UiTM. Keduanya yakni Igo Febrianto, S.E., M.Sc., dan Pigo Nauli, S.E., M.Sc., dari FEB Unila.