BANDAR LAMPUNG — Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo bersama jajaran Forkopimda meninjau langsung kesiapan armada kereta api dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1441 H.
Pada kesempatan itu, Gubernur juga menjajaki pembangunan Kereta Bandara, yang telah dibahas dengan Direktorat Jenderal Kereta Api. Gubernur dan Forkopimda menaiki salah satu kereta dari Stasiun Tanjung Karang Bandar Lampung menuju Stasiun Tegineneng Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung, Kamis (2/05/19).
“Kita melihat kesiapan dari PT KAI dalam melakukan antisipasi menghadapi situasi Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, terutama kesiapan untuk berbagi beban dengan mode transportasi lain,” ujar Gubernur.
Selama ini, rute kereta api dari Tanjung Karang menuju Palembang itu memang biasa digunakan oleh warga yang melaksanakan perjalanan mudik. “Itulah sebabnya mengapa hari ini kita melihat kesiapan-kesiapan tersebut dan saya yakin bahwa dalam kegiatan tahunan ini PT KAI sudah melakukan persiapan-persiapan sebagaimana mestinya dan kita lihat fasilitas-fasilitasnya semakin baik hari ini,” ujar Gubernur Ridho.
Selain terkait kesiapan Hari Raya Idul Fitri 1441 H, peninjauan tersebut juga bertujuan melihat titik-titik lokasi pemindahan Stasiun Kereta Api Bandara Internasional Raden Inten II Lampung yang semula berada cukup jauh dari lokasi bandara.
“Satu point yang hari ini juga kita lihat yakni bagaimana kita melakukan akselerasi ataupun percepatan untuk membuat alternatif transportasi menuju bandara yakni kereta bandara sebagaimana yang sudah direncanakan dan dirapatkan bersama Dirjen Kereta Api tempo hari.l,” kata Gubernur.
Oleh sebab itu, lanjut Ridho, rombongan sempat berhenti di Stasiun Branti untuk melihat lokasinya termasuk juga nanti bagaimana kita melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar yang menempati lahan negara yakni PT KAI.
“Jadi kita bergerak secara akseleratif tetapi juga persuasif. Kurang lebih modelnya nanti seperti pada saat kita membuat jalan tol yang sepanjang 284 KM dapat kita selesaikan dalam hitungan bulan dan harapannya ini juga dapat kita selesaikan dengan segera sehingga kita juga dapat memiliki kereta bandara,” jelas Gubernur.
Ridho memaparkan pihaknya nanti akan membahas shortcut Rejosari-Tarahan yang ke depannya diperuntukkan bagi kereta api logistik. “Ke depannya kita juga akan membuat shortcut Rejosari-Tarahan yang tujuannya untuk membebaskan Bandar Lampung dari kereta api logistik yang kerap membuat kemacetan yg cukup berat bagi masyarakat,” kata Gubernur.
Rel-rel yang ada di dalam Kota Bandar Lampung untuk kereta Commuter juga sudah penuh rutenya. Oleh karena itu, pihaknya akan membuat shortcut tersebut dan bahkan akan digeser lagi sampai Tegineneng-Tarahan sehingga kereta penumpang yang ada di Bandar Lampung akan lebih leluasa dan lancar.
Pernyataan Gubernur Ridho dibenarkan oleh Sulthon selaku Kepala Divre IV PT KAI. Menurutnya, peninjauan tersebut selain untuk melihat persiapan menjelang bulan puasa dan hari lebaran juga dilakukan untuk melihat titik-titik lokasi pembangunan KA Bandara dan lokasi pembangunan jalur KA logistik.
“Jadi Stasiun Branti itu nanti akan kita pindahkan mendekati lokasi Bandara, dan kalau di Tegineneng tadi itu merupakan titik perpisahan antara kereta barang dengan kereta penumpang,” pungkasnya.(Humas Prov Lampung)