Tanggamus – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mrmberikan apresiasi kepada Gubernur Lampung Arinal Djunaidi atas prakarsanya mengajak melakukan Gerakan Tanam Kedelai bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin, serta institusi pendidikan IPB dan Unila, di Pekon Banjarmasin, Kecamatan Bulok, Tanggamus Jumat (2/6/2023).
Syahrul Yasin Limpo dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan kondisi global yang tidak menentu saat ini.
“Kami ini jarang bisa ketemu. Pak Sudin sering bepergian. Dengan Menteri Perdagangan, ini janjian keempat, baru bisa sama-sama hari ini, ” ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Tetapi hari ini, lanjut SYL, selesai semua di Lampung. Ini tanda-tanda baik, mengapa? Karena dunia sedang menghadapi turbulence, perubahan iklim, likuidasi.
“ Kita harus antisipasi tantangan yang ada, adaptas semua tantangan itu, dan yang paling penting adalah kolaborasi di antara kita,” tandas Mentan SYL.
Lebih lanjut, Mentan juga menyoroti pentingnya pertanian dalam menjawab kebutuhan bangsa. Ke depan pertanian akan menjadi jawaban dari masalah bangsa ini. Ini penting banget. Pertanian akan semakin diperlukan.
“Oleh karena itu, saya sangat menghargai pertemuan ini. Dan saya tidak ingin kegiatan ini sia-sia,” ujarnya serius.
Sementara itu, Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, dalam pidatonya menyampaikan kekhawatiran mengenai impor kedelai yang masih tinggi di Indonesia. “Tempe merupakan kebutuhan masyarakat Indonesia. Tapi produksi kedelai masih impor. Lampung hanya bisa menyiapkan 5000 ton dari sekian ratus ribu ton kebutuhan per tahun,” ungkap Gubernur Lampung.
Dalam upaya mengatasi masalah ini, Gubernur Arinal Djunaidi menginisiasi agar Lampung menjadi salah satu unit percontohan dalam peningkatan produksi kedelai di Indonesia.
“Kehadiran Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, Rektor IPB, dan Rektor Unila ini menjadi solusi kita untuk menumbuhkembangkan Lampung sebagai produsen kedelai di masa yang akan datang,” tandas Arinal. (red)