BANDARLAMPUNG – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi berharap Dialog Publik : Transformasi Ekonomi untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung memperkaya substansi penyusunan RPJPD 2025-2045 dan RPJMD 2025-2030. Kedua rencana pembangunan ini menjadi rujukan visi misi kepala daerah ke depan.
Harapan Gubernur itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto dalam acara dialog publik yang digelar di Hotel Novotel, Bandar Lampung, Rabu (12/7/2023),
Fahrizal mengajak peserta dialog agar saling memberikan masukan dan gagasan untuk pertumbuhan ekonomi Lampung untuk penyusunan RPJPD dan RPJMD pembangunan Lampung ke depan.
Ini juga dalam rangka mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
“Mudah-mudahan rencana yang kita susun ini semakin berkualitas dengan masukan dari seluruh pihak sehingga bisa menjadi pijakan dalam pembangunan kedepan,” ujar Fahrizal.
Fahrizal mengatakan Pemerintah Provinsi Lampung saat ini sedang menyusun RPJPD 2025-2045 dan RPJMD 2025-2030.
“Perencanaan ini agar disusun dengan sebaik-baiknya dan harus menjadi komitmen kita bersama,” katanya.
Menurutnya, bila perencanaannya tersusun dengan baik, maka akan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat Lampung dan pembangunan akan menjadi berkualitas.
“Karena rencana ini bisa menjawab untuk kesejahteraan dan pembangunan lebih maju. Melalui dialog ini kita membuka seluas-luasnya untuk menerima masukan karena ini adalah rencana kita semua,” ujarnya.
Ia menjelaskan rencana pembangunan ini melibatkan berbagai pihak seperti dunia usaha, pegiat ekonomi, akademisi serta asosiasi.
“Dan media pun berkontribusi bagaimana rencana-rencana ini terdesiminasi pada masyarakat. Kita lakukan akselerasi sehingga transformasi itu berjalan dengan baik sehingga 2045 betul-betul tercapai Indonesia Emas,” katanya.
Fahrizal berpendapat apa yang dilakukan ini juga menjadi bagian dari mewujudkan tujuan dari negara Indonesia.
Diantaranya yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Inilah yang harus kita terjemahkan didalam RPJPD dan RPJMD,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Fahrizal menegaskan beberapa hal untuk menjadi perhatian bersama dan agar dibahas pada diskusi tersebut.
Pertama, untuk mewujudkan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang juga dibarengi dengan pemerataan.
Selanjutnya, pertumbuhan harus bisa menciptakan hasil pembangunan yang inklusif, bukan hanya ekonomi tetapi termasuk sosial dan budaya.
Kemudian, untuk memperhatikan terkait isu sustainability lingkungan dan terakhir tentang aspek tenaga kerja.
“Bapak Gubernur berharap kita semua bisa memberikan kontribusi,” pungkasnya.
Hadir sebagai narasumber pada dialog tersebut yaitu Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Irfan Parulian, dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung (FEB Unila) Nairobi.
Lalu, Direktur Eksekutif Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan syariah (KDEKS) Provinsi Lampung Ardiansyah, Direktur Corporate Affairs Great Giant Foods (GGF) Welly Soegiono dan Kepala Bappeda Provinsi Lampung Mulyadi Irsan.
Hadir pula Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Lampung Rinvayanti, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung Elvira Umihanni, dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK),Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), akademisi dan pers.(Adpim)