BANDARLAMPUNG —–Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyaksikan pelepasan ekspor nasional kopi Lampung dari PT Nestle Indonesia dan batu bara dari PT Bukit Asam oleh Presiden Joko Widodo ke Pasar Global, di PT Nestle Indonesia, Kecamatan Panjang, Bandarlampung, Jum’at (4/12/2020).
Pelepasan Ekspor Nasional ini dilakukan Presiden Joko Widodo secara virtual dari Istana Bogor.
Pada acara ini, PT Nestle Indonesia melepas produk olahan kopi sebanyak 155,15 ton dengan nilai USD 475.224 untuk negara tujuan Singapura, Bangladesh, dan Pakistan. Sedangkan, PT Bukit Asam mengekspor batu bara senilai USD 3,07 juta untuk tujuan Tiongkok.
Pelepasan ekspor yang dilakukan di PT Nestle Indonesia Bandar Lampung, turut dihadiri Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Syailendra, Direktur Nestlé Indonesia Debora Tjandrakusuma, serta General Manager Unit Pelabuhan Tarahan PT Bukit Asam Dadar Wismoko.
Dalam arahannya, Presiden Joko Widodo menyampaikan, kunci untuk memperbaiki perekonomian nasional adalah peningkatan ekspor.
Ekspor bukan hanya membantu pelaku usaha untuk tumbuh, tetapi sekaligus menghasilkan devisa dan mengurangi defisit neraca perdagangan.
“Indonesia memiliki potensi ekspor yang masih sangat besar, baik dari sisi produk, kreatifitas, dan kualitas, serta volume dan tujuan ekspor. Kita tidak boleh cepat puas karena potensi pasar ekspor masih sangat besar. Pemerintah dan pelaku usaha harus dapat melihat lebih jeli pasar ekspor yang masih terbuka lebar,” ujar Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo juga berharap agar kegiatan pelepasan ekspor ini menjadi momentum yang berkelanjutan dan menghasilkan ekspor yang terus meningkat.
Sementara itu, Mendag Agus Suparmanto menjelaskan, kegiatan pelepasan ekspor oleh Presiden RI Joko Widodo diikuti 133 pelaku usaha, baik skala besar maupun skala kecil dan menengah (UKM) yang tersebar di 16 provinsi.
“Total nilai ekspor kegiatan ini dan ekspor 133 perusahaan tersebut pada bulan Desember 2020 yaitu sebesar USD 1,64 miliar atau setara dengan Rp23,75 triliun,” jelas Mendag Agus.
Pelepasan ekspor secara serentak ini, lanjut Mendag Agus, merupakan upaya peningkatan ekspor nonmigas sekaligus memotivasi pelaku usaha agar tetap meningkatkan ekspor.
“Kegiatan ini juga menjadi langkah percepatan ekspor nonmigas di masa pandemi, termasuk pemulihan ekonomi nasional di tahun 2021,” imbuhnya.
Adapun negara tujuan ekspor hampir mencakup seluruh belahan dunia. Ke Asia Pasifik antara lain Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, Republik Rakyat Tiongkok, Singapura, Hong Kong, Qatar, Arab Saudi, negara-negara ASEAN, India, dan Bangladesh.
Ke benua Eropa antara lain Jerman, Inggris, Belanda, Spanyol, Swedia, Prancis, Denmark, Belgia, Rusia, dan Italia. Ke Amerika antara lain Amerika Serikat, Argentina, Meksiko, Brasil, Chili, Peru, Kanada, dan Uruguay. Sementara ke Afrika antara lain Mesir, Kenya, Nigeria, Ghana, Afrika Selatan, dan Somalia
Dalam kesempatan itu, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengapresiasi Kementerian Perdagangan, PT Nestle Indonesia, PT Bukit Asam, dan berbagai pihak yang telah memberikan dukungan dalam peningkatan ekspor yang memberikan dampak terhadap perkembangan perekonomian, khususnya di Provinsi Lampung.
Kopi Lampung sebagai warisan budaya nusantara, jelas Gubernur Arinal, eksistensinya perlu dijaga dan dipertahankan. upaya kita terus peduli dan mempromosikan kebanggaan atas kopi Lampung harus terus ditingkatkan, yang tidak hanya menjadi identitas masyarakat daerah tetapi juga mampu mensejahterakan petaninya.
Arinal menuturkan bahwa Nestle telah membangun kemitraan yang erat dengan para petani kopi di Lampung dan membeli biji kopi dari Lampung dengan jumlah yang sangat signifikan setiap tahunnya. Hal ini diharapkan dapat membantu pertumbuhan perekonomian daerah.
Gubernur Arinal mengajak PT. Nestle Indonesia meningkatkan sinergi dengan membina dan pengembangan petani kopi guna meningkatkan kesejahteraan petani kopi Lampung salah satunya dengan hilirisasi produk, yaitu memproses produk industri hilir dengan bahan baku asal Lampung guna menghindari impor dan untuk kesejahteraan petani.
Direktur Nestlé Indonesia Debora Tjandrakusuma mengatakan, PT Nestlé Indonesia memiliki komitmen jangka panjang untuk berinvestasi di Indonesia dengan fokus utama menciptakan manfaat di Indonesia.
“PT Nestle menggunakan sebanyak mungkin bahan baku lokal, menciptakan lapangan kerja, dan menyediakan produk makanan dan minuman yang berkualitas, bergizi, aman, dan lezat untuk dikonsumsi bagi para konsumen di Indonesia, serta menjadi bagian dari pembangunan Indonesia,” jelasnya.
Sebanyak dua perusahaan yang berpartisipasi dalam pelepasan ekspor di Bandar Lampung, yaitu PT Nestle Indonesia dan PT Bukit Asam.
Seperti diketahui pelepasan ekspor produk secara nasional ini dilakukan serentak di 16 provinsi, di antaranya di Lamongan (Jawa Timur), Boyolali (Jawa Tengah), Bandarlampung (Lampung), Sunter (DKI Jakarta), dan sejumlah kota lain yang tersebar di 16 provinsi di Indonesia.
Adapun Keenam belas provinsi yang berpartisipasi dalam kegiatan ini, yaitu Aceh (2 perusahaan), Sumatra Utara (5 perusahaan), Sumatra Selatan (1 perusahaan), Riau (4 perusahaan), Lampung (2 perusahaan), Sulawesi Selatan (32 perusahaan), Banten (4 perusahaan), DKI Jakarta (6 perusahaan), Nusa Tenggara Barat (2 perusahaan), Bali (2 perusahaan), Papua Barat (3 perusahaan), Jawa Barat (12 perusahaan), Jawa Tengah (18 perusahaan), Daerah Istimewa Yogyakarta (5 perusahaan), Jawa Timur (31 perusahaan), serta Kalimantan Timur (7 perusahaan). (Adpim)