Gorong-gorong Tak Kunjung Selesai, Warga Kecewa dan Tagih Janji Politik Kades Betung I

1779 views

 

Kinerja Pemerintah Desa Betung l (satu) kecamatan Lubuk Keliat Kabupaten Ogan Ilir di bawah komando Dedi Krisna menuai banyak kritikan dan tuntutan dari masyarakat lantaran dinilai tidak transparan. Tak hanya itu, masyarakat terlanjur kecewa, merasa tertipu dengan janji-janji politik sang Kepala Desa.

 

Masyarakat yang identitasnya minta dirahasiakan ini mengeluhkan kinerja Dedi Krisna selaku Kades Betung l. Menurut dia, kinerja Dedi Krisna lebih buruk dibandingkan Kades terdahulu. Ada banyak janji politiknya kala itu akan tetapi belum terealisasikan hingga kini setelah ia menjabat.

Dedi Krisna menjanjikan akan memberi santunan belasungkawa bagi warganya yang meninggal dunia sebesar Rp 500.000,00 dan uang saku untuk keluarga pasien rawat inap sebesar Rp 150.000,00. Namun janji itu tidak direalisasikannya.

 

Dan berikut ini ialah keluhan masyarakat terkait kinerja Kades Dedi Krisna diantaranya ialah permasalahan jembatan penghubung antara desa Betung l dan Betung ll yang tak kunjung selesai pengerjaannya. Padahal, menurutnya proses pembongkaran jembatan lama sudah dilakukan pada Februari 2023 lalu.

 

Masyarakat ini menyebut jembatan lama itu dibuat pada tahun 2008 dari dana APBD Ogan Ilir. Dan telah dirobohkan oleh Kades Dedi Krisna dengan alasan menyebabkan banjir berkepanjangan. Namun masyarakat merasa kecewa hampir satu tahun setelah dibongkar jembatan baru yang dijanjikan tak jua dibangunkan.

Permasalahan kedua yakni mengenai baliho APBDesa yang tidak pernah terpasang. Dengan demikian, masyarakat menilai pemdes (kades) tidak transparansi mengenai penggunaan anggaran desa senilai ratusan juta rupiah.

Bahkan, parahnya lagi sang Kades tidak terbuka mengenai hasil kebun karet di lahan puluhan hektar yang mestinya hasilnya harus bermusyawarah. Ini tidak demikian adanya, karena itulah masyarakat menduga hasil kebun karet dipergunakan untuk kepentingan pribadinya.

Dan satu lagi, masalah lahan kosong yang dimanfaatkan untuk kebun singkong dibiarkan terlantar, tanpa ada pemupukan dsb. Padahal menelan biaya yang tidak sedikit, lebih dari 90 juta rupiah bahkan hampir menyentuh angka seratus juta rupiah.

Selama Dedi Krisna menjabat, belum terlihat pembangunan yang signifikan kecuali pagar panjang di depan kantor desa. Ditambah pembangunan wc yang itupun bantuan dari pemerintah pusat.

Untuk itulah, melalui media ini masyarakat meminta kejelasan dan penjelasan dari sang Kades mengenai hal yang disebutkan di atas tadi. Apabila tidak ada respon, maka masyarakat akan berdemo di kantor desa bahkan melaporkan ke pihak yang berwenang.

Berbekal informasi dari masyarakat tersebut, wartawan media ini menemui sang Kades guna mengkonfirmasi kebenarannya. Dedi Krisna didampingi Sekretaris Desa Betung l langsung mengklarifikasi informasi yang disampaikan masyarakat tersebut.

Dedi Krisna langsung membantahnya, dia menampik semua informasi tersebut tidaklah benar adanya. Menurut dia, selain jalan penghubung yang dirobohkan itu masih ada jalan lain yang bisa digunakan warga desa setempat. Dan itu sebenarnya bukan jembatan, tapi sebuah gorong-gorong sempit yang selama ini menyebabkan banjir sejak lama jauh sebelum dia menjabat.

“Tidak benar lah pak, saya ini Kades, tidak mungkin saya mau merusak desa justru saya ingin membangun desa ini. Dan alhamdulillah, sejak gorong-gorong itu dibongkar dan aliran airnya (sungai kecil) dinormalisasi, sudah tidak terjadi banjir lagi sebagaimana yang dikeluhkan warga sejak dulu-dulu”, kata Dedi Krisna, Selasa (27/03/2024).

Lebih lanjut dikatakannya, masalah pembongkaran gorong-gorong itu sudah melalui hasil musyawarah dengan masyarakat. Dan untuk pembangunannya yang baru sudah dipersiapkan semuanya, baik dari normalisasi hingga plat besi untuk pengganti jalan penghubung itu dibantu oleh PTPTN 7 Cinta Manis.

“Semuanya sudah siap pak, sudah ada tinggal dipasang saja. Tapi belum bisa dikerjakan karena terkendala oleh cuaca (musim hujan) ini. Yakinlah, nanti akan lebih bagus lebih kokoh lagi dari yang sebelumnya”, ujarnya.

Masih katanya, terkait baliho APBDesa itu ada dan sudah beberapa kali terpasang namun rusak dihantam hujan angin. Dan baliho itupun baru dilepaskan di akhir 2023 tadi lantaran sudah berakhir tahunnya, tapi bukti baliho robek itu masih ada sampai saat ini. Rencananya untuk tahun 2024 ini akan dibuat menggunakan besi biar lebih kuat, tandasnya.

 

Terkait pembangunan desa, Dedi Krisna mengungkapkan bahwa di tahap satu dia sudah membangun pagar kantor desa. Selain itu, disusul pembangunan lainnya seperti renovasi gedung raga desa, renovasi siring, plat dekker, dll.

Dedi Krisna menyebut semua tuduhan/dugaan itu tidak benar, hanya fitnah belaka. Dia menduga ini hanyalah faktor ketidaksenangan semata, faktor politik.

“Mungkin ada yang iri, unsur politiklah. Bila mau demo, kami siap hadapi dengan buktinya. Mulai dari proposal pengajuannya ada, berita acaranya ada, baliho juga ada, jadi semuanya kami ada buktinya”, pungkasnya.

Terpisah, pihak PTPTN 7 Cinta Manis yang kami hubungi via telepon membenarkan bahwa pembangunan jalan (gorong-gorong) di desa Betung l penghubung ke desa Betung ll itu dibantu oleh PTPTN 7.

“Ya benar pak, karena kemarin itu kan aliran airnya dangkal jadi dinormalisasi kemudian dirobohkanlah yang lama itu dan akan dibangun yang baru dari bahan semacam peti kemas. Semuanya sudah siap, sudah ada bahannya, tapi belum bisa dibawa ke sana (dikerjakan) karena terkendala musim hujan ini. Dan untuk lebih jelasnya bisa ditanyakan ke bagian TMA nya pak karena bukan ranah saya”, tutup dia. Demikian Kabar Laporan Jurnalis Ogan Ilir-Sumsel Indonesia

Author: 
    author

    Related Post