BANDAR LAMPUNG- Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung (Unila) bekerja sama dengan Aliansi Indonesia Damai (AIDA) menggelar Halaqah Perdamaian pada Kamis, 21 September 2023.
Kegiatan ini berlangsung di Gedung B 3.1 Hall FISIP Unila dan menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang.
Acara yang mengusung tema “Belajar dari Kisah Korban dan Mantan Pelaku Terorisme” bertujuan untuk mengangkat isu perdamaian dan konflik yang menjadi tantangan bagi Indonesia sebagai negara majemuk.
Kegiatan ini diikuti sebagai peserta dosen dan mahasiswa dari Unila, Universitas Muhammadiyah Lampung (UML) dan Universitas Malahayati (Unmal).
Dekan FISIP Unila Dra. Ida Nurhaida, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan, dunia saat ini menghadapi berbagai pergolakan dan konflik berkepanjangan. Ia menekankan pentingnya menjaga perdamaian di tengah kemajemukan bangsa Indonesia.
“Kemajemukan ini, jika tidak dijaga dengan baik, bisa menjadi celah bagi kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan aksi kekerasan dan terorisme,” imbuhnya.
Penyelenggara menghadirkan beberapa narasumber antara lain, Imam B. Prasodjo, Ph.D., sosiolog dari Universitas Indonesia, Gita Karisma, S.IP., M.Si., dosen FISIP Unila, Kurnia Widodo, mantan pelaku terorisme, dan Sudirman A. Talib, korban bom Kuningan 2004.
Mereka membahas berbagai aspek terkait perdamaian, mulai dari kajian hubungan internasional, hingga pemahaman kehidupan korban dan mantan pelaku terorisme.
Acara ini juga menyediakan sesi tanya jawab yang melibatkan partisipasi aktif dari peserta.
Melalui acara ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya mahasiswa, tentang pentingnya perdamaian di tengah keragaman dan tantangan yang dihadapi Indonesia.