Bandar Lampung, 19 Mei 2022. Dalam upaya mendukung pemulihan ekonomi nasional, Kantor
Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Lampung terus mendorong Sektor Jasa Keuangan untuk lebih aktif dalam menyalurkan pembiayaan di sektor ekonomi khususnya yang terdampak pandemic covid-19,
sehingga dapat bangkit dan pulih kembali untuk menopang perekonomian daerah dan nasional.
Penyaluran kredit/pembiayaan ke sektor industri pengolahan sampai dengan Triwulan 1 2022
mencapai Rp4.220.270.206 ribu, meningkat 6,11% dibandingkan dengan triwulan 1 2021 yang sebesar
Rp3.977.442.543 ribu. Demikian juga di sektor Perdagangan besar dan eceran, penyaluran kredit/
pembiayaan di triwulan 1 2022 sebesar Rp16.174.944.268 ribu, meningkat 8,97% dibandingkan posisi
Maret 2021 yang sebesar Rp14.843.549.201 ribu. Selain itu, di sektor penyediaan akomodasi dan
makan minum juga meningkat 12,59% dari posisi Maret 2021 sebesar Rp549.425.613 ribu menjadi
Rp618.589.017 ribu di bulan Maret 2022. Sektor real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan
juga mengalami peningkatan sebesar 11,11% dari triwulan 1 2021 sebesar Rp866.785.491 ribu
menjadi sebesar Rp963.079.012 ribu di Triwulan 1 -2022.
“Semakin terkendalinya penanganan covid 19 yang berdampak pada aktivitas sosial ekonomi yang
semakin tinggi, sangat membantu pemulihan ekonomi di sektor riil khususnya sektor-sektor yang
terdampak pandemic Covid-19. Lembaga pembiayaan baik perbankan maupun multifinance, fintech
P2P Lending dan Securities Crowd Funding sudah semakin percaya diri untuk menyalurkan kredit
kepada sector-sektor terdampak covid 19 tersebut. Hal ini diharapkan akan semakin mempercepat
pemulihan ekonomi baik di daerah maupun secara nasional” uangkap Kepala OJK Provinsi Lampung,
Bambang Hermanto dalam acara Pemaparan kinerja Industri Jasa Keuangan PEriode Triwulan 1 – 2022 di Hotel Sheraton Bandar Lampung (19/5) Kinerja Perbankan Pertumbuhan penyaluran kredit di Provinsi Lampung memiliki peningkatan yang lebih baik, yaitu
sebesar 5,05% dibandingkan dengan peningkatan secara nasional yang berada di angka 2,47% dengan
share kredit Lampung terhadap nasional sebesar 1,19%. Penyaluran kredit/pembiayaan perbankan
posisi triwulan 1-2022 di Provinsi Lampung mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan
triwulan 1-2021 (yoy) yaitu meningkat sebesar Rp3,46 Miliar atau 5,05% yaitu dari sebesar Rp68,45
Triliun menjadi sebesar Rp71,91 Triliun. Sementara itu, jika dibandingkan dengan triwulan 4-2021
(ytd) mengalami penurunan sebesar Rp111 Miliar atau 0,15% yaitu dari sebesar Rp72,02 Triliun
menjadi sebesar Rp71,91Triliun. Penurunan ini disebabkan adanya penurunan kredit pada Bank
Umum Konvensional sebesar Rp307,67 Miliar yang disumbang dari sektor ekonomi perantara
keuangan yang menurun cukup signifikan sebesar Rp667.74 Miliar (-15,29%). Khusus untuk Kredit
UMKM mencatat angka pertumbuhan cukup signifikan yakni 21,62% dari Rp20,77 Triliun menjadi
Rp25,26 Triliun dengan share terhadap Total Kredit meningkat dari 30,35% menjadi 35,13%.
Total Aset Perbankan di Provinsi Lampung posisi triwulan 1-2022 tercatat mengalami peningkatan bila
dibandingkan dengan triwulan 1-2021 yaitu meningkat sebesar 13,45% dari sebesar Rp97,53 Triliun
menjadi sebesar Rp110,65 Triliun. Sementara itu, jika dibandingkan dengan triwulan 4-2021 Total
Aset Perbankan di Provinsi Lampung juga tercatat meningkat sebesar 2,54% dari sebesar Rp107,91
Triliun menjadi sebesar Rp110,65 Triliun.