Dosen Fakultas Teknik Universitas Lampung (Unila) Dr. Eng. Khairudin, S.T., M.Sc., bersama Tim Task Force WBS-5 bidang Pengembangan Standarisasi, Kebijakan dan Pengujian Baterai Nasional), melakukan benchmarking ke Pusat Unggulan IPTEK Perguruan Tinggi (PUIPT) Teknologi Penyimpanan Energi Listrik Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, 3 – 7 Juni 2024.
Pada kegiatan tersebut, Dr. Khairudin bersama tim mempelajari beberapa topik di antaranya terkait produksi material aktif, proses produksi sel, modul, dan pack, metode pengujian dan standarisasi, sistem monitoring, kontrol dan manajemen baterai, dan ekosistem mitra industri baterai listrik.
Tim Task Force WBS- 5 bidang Pengembangan Standarisasi, Kebijakan dan Pengujian Baterai Nasional, merupakan salah satu dari enam tim Task Force Work Breakdown Structure (WBS) dari Konsorsium Baterai Listrik Nasional yang dibentuk Kemdikbud melalui Direktorat APTV Dirjen Vokasi.
Konsorsium tersebut bertugas untuk mendukung pemerintah Indonesia menciptakan ekosistem untuk mobil listrik dan baterai kendaraan listrik (EV) dengan mengembangkan prototipe maupun metode yang diperlukan dari hulu sampai hilir, termasuk bahan baku, baterai, dan kendaraan listriknya.
Tim task force diikuti para peneliti dari kelompok konsorsium, yakni Unila, Politeknik Negeri Ujung Pandang, Politeknik Negeri Jember, Politeknik Negeri Lampung, dan Politeknik Negeri Semarang.
Dalam tim ini Dr. Khairudin bertugas sebagai Ketua Riset WBS- 5 Sub-Tema 1 bagian Pengujian Baterai listrik EV R2 yang membawahi enam anggota dari Unpad, Unila, Politeknik Negeri Semarang, dan Politeknik Negeri Lampung.
Dr. Khairudin menyampaikan, saat ini keandalan pengujian dan standarisasi keamanan baterai listrik EV R2 belum tersedia secara lengkap.
Hasil riset strategis nasional pada pengembangan industri baterai listrik nasional yang berpusat pada PUI baterai listrik UNS baru berada pada tahap pengujian modul dan pack sebesar 50% di tahun 2023.
Oleh karena itu kelengkapan pengujian modul dan pack baterai listri EV R2 perlu ditingkatkan menjadi 100% untuk dapat mendukung berkembangnya industri baterai nasional.
“Inilah target yang hendak dicapai dalam rangkaian penelitian selama tiga tahun ke depan,” ujar Kepala UPT Perpustakaan Unila tersebut.
Ia menambahkan, prototipe sistem pengujian akan dibangun di Laboratorium Sistem Tenaga Elektrik, Unila, dan Laboratorium Mekanika, di Polteknik Negeri Semarang.