Ogan ilir, sidakpost-Pengelolaan dana desa masih rentan disalahgunakan oleh oknum kades yang tidak bertanggungjawab. Seperti yang terjadi di Desa Arisan Deras Kecamatan Rantau Panjang Kabupaten Ogan Ilir (OI). Oknum Kades Arisan Deras Sawalludin diduga banyak melakukan pelanggaran dalam penggunaan DD sejak tahun 2019-2021.
Dugaan miring tersebut mencuat lantaran banyaknya laporan dari masyarakat setempat perihal desa Arisan Deras kepada awak media, diantaranya terkait penyaluran dana BLT DD diduga tidak disalurkan sepenuhnya. Menurut warga, tindakan pelanggaran tersebut dilakukan setelah adanya pengurangan penerima BLT DD lantaran telah menerima bantuan pemerintah pusat (BLT UMKM) sebesar Rp. 50 juta rupiah.
Masih menurut warga yang enggan disebutkan namanya ini, dana BLT tersebut untuk hal lainnya, diantaranya pembelian speaker per RT, pembuatan sumur bor, pembersihan sungai.
Dikatakan warga, meskipun penggunaannya diperuntukkan kepentingan desa namun penggunaan dana BLT DD untuk pembangunan telah menyalahi prosedur. Dana BLT yang tidak disalurkan selayaknya dikembalikan ke kas melalui Bendahara Desa, dalam hal ini dikhawatirkan terjadi tumpang tindih.
Tak hanya itu, warga juga merasa keberatan dengan adanya salah satu dari penerima bantuan pemerintah yang diketahui merupakan PNS. Oknum perangkat desa (Sekdes) pun diduga tercatat sebagai penerima PKH. Hal tersebut jelas tidak sesuai lantaran masih banyak warga lain yang lebih layak menerimanya dibanding mereka yang tidak lain masih kerabat sang Kades.
Melalui media ini, warga meminta kepada pihak Inspektorat Ogan Ilir untuk segera turun ke desa Arisan Deras. Warga berharap agar penggunaan DD desa mereka diaudit ulang oleh Inspektorat.
Sementara, Sawaluddin Kades Arisan Deras saat dikonfirmasi via chat aplikasi WhatsAppnya mengatakan bahwa dirinya telah mengetahui informasi tersebut.
“Dan saat ini saya sedang berada di kantor Inspektorat bersama kak Nata”, katanya via WA, Rabu (06/04/2022).
Sawaluddin menambahkan, menurutnya hal ini terjadi lantaran adanya faktor politik.
“Ini hanyalah politik, mendekati pemilhan kades yang akan datang”, tutupnya singkat. (F’c)