Diduga Ada Kejanggalan Penyalur Sembako Di E-Warong Tanjung Pinang 1, Ayu Berpura-pura Bukan Sebagai Pemiliknya

686 views

ogan ilir,sidak post – Komoditi sembako yang disalurkan Agen BriLink Niken Ayu yang berperan sebagai E-Warong di desa Tanjung Pinang l Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir, diduga tak sesuai dengan nominal voucher belanja dari program BPNT.

Hal tersebut dibeberkan langsung oleh KPM yang telah melakukan penggesekan KKS dan pengambilan paket sembako di E-Warong milik Niken Ayu.

Diakui Ibu penjual es ini, bahwa setiap pengambilan sembako ia bersama ibu-ibu KPM lainnya kerap berbincang membahas perihal isi dari paketan sembako yang mereka terima. Menurutnya, antara nominal uang @200rbu/ bulan, dirapel 2 bulan Juni- Juli (Rp 400 ribu) dengan jumlah paket sembako yang diterima dari E-Warong Niken tidaklah sesuai.

“Kami seringlah ngomong ini sesama ibu-ibu yang dapat ini, isi sembako ini bila dihitung-hitung tak habis uang Rp 400 ribu itu kalau kita beli sendiri”, kata salah satu KPM, Selasa (16/8).

Lebih lanjut dikatakannya, kami setiap selesai pengambilan paket sembako di E-Warong Niken, struk transaksi yang kami terima diambilnya lalu dirobeknya dan dibuang di tempat sampahnya.

Terpisah, ibu penerima KPM yang kami temui pun mengatakan hal yang sama bahwa struk transaksi diambilnya lalu dirobeknya.

“Kami kan gesek kartu Senin kemarin, ada isinya 2 bulan trus kami diberinya beras dulu karena sembako lainnya belum ada (siap)”, ungkap KPM di rumahnya.

Sudah pengambilan beras itu, lanjut KPM, dikasih lah struknya ke kami. Dan hari ini kami datang lagi bawa struk itu, lalu dikasih lah paket sembako yang isinya telur, tepung terigu kemasan, bawang merah dan putih.

“Sudah kami ambil paket sembako tadi, struk itu diambilnya dan dirobeknya pak, jadi kami tidak pernah megang struk pembelanjaan tersebut”, ujarnya.

Sementara, Niken saat hendak dikonfirmasi mengenai penyaluran paketan sembako di E-Warong miliknya nampak risih dengan kehadiran awak media. Bahkan Ia sempat mengelabui awak media dengan berpura-pura bukan sebagai pemiliknya melainkan milik Ibunya.

Sebelum bertemu KPM, awak media lebih dulu mendatangi E-Warong tersebut. Namun Ia menyebut bahwa Niken itu Ibunya yang bekerja di Senai sana. Sedangkan dia tidak tahu apa-apa mengenai penyaluran sembako ini.

Namun kebohongan tersebut terungkap usai salah satu KPM mengatakan bahwa orang itulah Ibu Niken yang sebenarnya.

Geram dengan kebohongan sang pemilik E-Warong, awak media kembali mendatanginya dan benar saja ia mengakui bahwa dirinyalah Niken Ayu.

” Ini E-Warong atas nama aku, akulah Niken dan ini memang punya aku. Aku tuh malas nian menghadapi wartawan. Emangnya mau apa nanya-nanya ke sini. Aku tidak ada salah, semuanya sudah sesuai dan aku tidak melanggar Pedum”, katanya. F’c

banner 468x60)
Author: 
    author

    Related Post