Kisah M. Nasir 2010 Berjalan Sendiri dan Berdarah-darah 2020 Menjadi Primadona
Pesawaran –Sidak Post Pernyataan Eriawan yang mendukung Ketua DPC PDI Perjuangan Pesawaran M. Nasir sebagai calon bupati pada pilkada 2020 menjadi sinyal. Ia bakal mundur sebagai bakal calon bupati.
“Bisa dikatakan, 90 persen saya mundur (sebagai bakal calon wakil). Walaupun saya dan pak Nasir masih menunggu rekom. Tetapi kami mengambil keputusan ini berdasar aspirasi seluruh kader di Pesawaran pada rakor besar kami,” tegas Eriawan saat dikonfirmasi atas pernyataan sikapnya pada dalam rakor PDIP Pesawaran di Balai Desa Kalirejo, Negerikaton, Sabtu (28/12).
Eriawan mengungkapkan, pada rakor besar PDIP beberapa waktu lalu, seluruh kader dan pengurus sepakat mendukung pencalonan Ketua DPC PDIP Pesawaran M. Nasir sebagai bakal calon bupati pada pilkada 2020. ”Saya sebagai kader militan PDIP, akan mendukung itu dan turut memperjuangkan rekom,” kata dia.
Adik kandung M. Nasir ini juga menyatakan, tidak boleh lagi ada kegamangan dari diri setiap kader dan pengurus PDIP Pesawaran terkait siapa sosok kader terbaik yang maju pada pilkada 2020.
Kalangan masyarakat luas mulai angkat bicara tentang persaingan sengit antara Dendi yang saat ini menjadi Bupati Pesawaran Incumbent dan M.Nasir Ketua DPRD Pesawaran, pertarungan ini kian sulit bagi Dendi ketika Eriawan Wakil Bupati Pesawaran yang telah mendeklarasikan diri mendukung M.Nasir yang tidak lain adalah kakak Kandung Eriawan.
Bagi M.Nasir Petarungan ini bukan menjadi hal baru untuk nya, pada tahun 2010 M. Nasir pernah mencalonkan diri sebagai calon bupati dan gagal melawan pasangan Arisandi –Musiran dengan selisi suara tipis dikisaran-2-3% kondisi pada tahun 2010 ternyata menjadi Pil Pahit M.Nasir.
Narasumber yang tidak ingin disebut nama nya mengatakan pada tahun 2010 lalu adalah tahun dimana Nasir Test kemampuan Politik nya, diusia yang kalah itu di bilang masih sangat muda dan minim pengalaman, tapi hasil nya cukup memuaskan walapun tidak berhasil menang, menurut nya keadaan saat itu memang tidak menguntungkan Nasir, dimana pada saat itu Sjachroedin ZP yang ketua DPD PDIP Lampung dan Juga Gubernur lampung Tidak Mendukung nya, dikarenkan Sjachroedin tidak berkenan Nasir Maju Sebagai calon Bupati, Sjachroedin memiliki nama lain untuk dicalonkan.
tapi dengan kelihaian politik M. Nasir dan keluarga yang memang kader militan PDIP dan Juga sebagai Kader yang membangun partai PDIP dilampung melalui tangan kakak Kandung M.Nasir, yaitu Ibu Nurhasana yang saat itu Wakil Ketua DPRD Lampung dan Sekretaris PDIP Lampung, berhasil mendapatkan Rekom dari DPP PDIP pusat, tak tahu dengan cara apa keluaraga M. Nasir bisa mendapakan rekom itu, membuat Sjachroedin merasa geram dan membuat nya makin merasa dilangkahi oleh kader nya.
Membuat M. Nasir tidak Mendapatkan Restu dan yang parah nya internal PDIP Pesawaran pun di gembosin dari dalam dengan dinamika politik saat itu yang sangat panas sehingan M. Nasir di lengserkan dari ketua DPRD Priode 2009.
pada saat itu Nasir posisi sulit belum lagi dugaan wakil bupati pesawaran Arofah itu tidak all out dalam perjuangan membuat nasir berjalan sendiri tanpa dukungan dari manapun.
Nasir hanya di bantu Oleh rekan-rekan yang setia dan Tim keluarga nya dengan perjuangan berdarah-darah, kedaan semakin memperparah saat perubahan jadwal pelaksanaan Pilkada yang semula direncanakan tanggal 29 Maret 2009 menjadi tangal 30 Juli 2010 yang diangap memengaruhi perolehan suara M. Nasir tapi memang nasib tidak berpihak Nasir tersungkur dan gugatan di MK pun ditolak oleh Hakim Hamdan Zoelva.Narasumber pun saat kami wawancarai tau banyak tentang kesulitan yang dihadapin oleh M.Nasir saat itu.
Tapi keinginan M.Nasir untuk membangun kabupaten pesawaran tetap berkobar dibuktikan pada tahun 2020 ini dengan serius beliau maju kembali dengan kondisi yang berbeda pada saat ini kondisi berbalik arah 360 derajat menguntukan M. Nasir dimana saat ini dia mendapatkan dukungan dari banyak pihak dari kader internal nya sendiri PDIP,red dan juga lampu hijau dari partai-partai lain nya yang siap berkoalisi Pesawaran Hebat, membuat M. Nasir diatas kertas akan menjadi lawan Berat nya Incumbent belum lagi Eriawan yang adik nya sebagai wakil Bupati akan menjadi keuntungan besar menjaga agar netralitas ASN tetap terjaga. Saat ini M. Nasir diatas Daun. Belum lagi isu Putra Daerah akan menjadi isu strategis yang bisa dimainkan, kentungan lain M. Nasir sangat menguasai medan pertarungan dengan pengalaman beliau sebagai ketua DPRD kabupaten Pesawaran sejak berdiri nya Kabupaten Pesawaran pada tahun 2007 sampai tahun 2024 nanti membuat nasir bukan orang sembarangan dia mengerti betul situasi politik yang ada dikabupaten pesawaran.
Tapi tetap berhati-hati karena Incumbent juga pasti menyiapkan strategi untuk melawan barisan M. Nasir dengan segala hal, selama ini telah berbuat banyak di masyarakat selama priode pertama, posisi nya yang saat ini masih berkuasa di kabupaten pesawaran akan membuat nya diutungkan, tetap jangan di pandang sebelah mata. Konsep pencitraan bisa saja dimaikan dengan cara kondisi dikhinanti dari dalam. Akan menjadi isu yang bisa dimainkan untuk mencari simpati masyarakat luas. Dan banyak cara lain bisa dilakukan incumbent asalkan incumbent mendapatkan konsultan perancang strategi yang tepat dan cerdas dalam menyikapi perkembangan dinamika politik.
Disisi lain DPD Partai Demokrat Lampung angkat bicara terkait pernyataan Wakil Bupati Pesawaran Eriawan yang ingin berpisah dari petahana Kabupaten Pesawaran Dendi Ramadhona beberapa waktu lalu. Partai berlambang mercy ini menilai bukan merupakan persoalan jika Eriawan menentukan pilihan politiknya untuk tidak kembali bertarung bersama petahana.
Sekretaris DPD Partai Demokrat Lampung Imer Darius mengaku pihaknya menghormati pilihan politik setiap orang, termasuk Eriawan yang merupakan kader PDI Perjuangan.@rj