Bengkulu, Sidak Post – Bangunan bendungan pintu air yang terletak di Desa Sengkuang, Kecamatan Tanjung Agung Palik (TAP), Kabupaten Bengkulu Utara, diduga dikerjakan asal jadi oleh kontraktor. Pasalnya, menurut laporan warga, bangunan tersebut baru berumur 2 minggu selesai dikerjakan sudah mengalami kerusakan, bahkan sebagian bangunan tembok sudah ada yang roboh.
Wahab Makmur Lubis, anggota Bidang Pengkajian dan Pengembangan Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Kota Bengkulu, yang sudah mendatangi lokasi, mengatakan
dirinya menemukan beberapa faktor kelalaian dalam pengerjaannya, bahkan hingga robohnya sebagian tembok bangunan tersebut.
“Pintu air ke 2 terletak ditengah sungai yang mana rawan untuk hancur dan sebagian temboknya bahkan sudah roboh, dan sulit terjangkau oleh petugas untuk buka tutupnya pintu air tersebut. Kemudian Papan Nama Bendungan tidak ada sama sekali yang permanen, yg semestinya harus ada, berisikan Nama Bendungan Apa, lalu sumber Dana Pembanguan dari mana diperoleh, dikerjakan oleh PT/CV apa,” Ungkap Wahab.
Menurut Wahab, kelayakan bangunan pintu air tersebut sangat diharapkan untuk bisa mengairi persawahan warga setempat.
“Bendungan ini sangat diharapkan oleh masyarakat setempat sebagai pengairan sawah mereka,” ujarnya.
Kedepan, Wahab, berharap agar dipinggiran sungai dibangun pondasi pelapis tebing atau batu bronjong agar tidak terjadi pengikisan tanah oleh air sungai.
“Kemudian perlu juga segera dibangun tembok penahan longsor, dipinggiran sungai jalan tersebut, besar kemungkinan akan terjadi pengikisan tanah yang akan berdampak pada jalan nantinya,” tutupnya.
Disisi lain, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bengkulu Utara, Heru Susanto, ST, belum bisa dimintai keterangannya terkait pekerjaan tersebut, baik secara langsung maupun via WhatsApp (WA) pribadinya. (tim)