BAYUNG LENCIR -Kamis, 11 Maret 2021 menjadi hari bersejarah bagi Mulyadi, pedagang nasi uduk dan gorengan di RT 02 RW 02 Kelurahan Bayung Lencir Kecamatan Bayung Lencir. Asa mengembang seiring senyum lebar di bibirnya. Bunyi pemantik api di kompornya berbunyi sekali lalu api biru menyembur dari kompornya. Mul gembira, di saat pandemi COVID-19 melanda ia kebagian jaringan gas. Dia optimis usahanya lancar. Setidaknya uang modal buat beli gas tabung bisa dihemat. Jargas sangat irit dan murah.
“Terima kasih, Pak Dodi. Kami gembira, hidup makin mudah di Muba Pak Bupati,” seru Mul sumringah.
Mulyadi adalah potret syukur warga Musi Banyuasin dan kecamatan penikmat jargas termasuk di Bayung Lencir yang sejak tahun 2020 sudah 782 rumah tangga yang menikmati jargas. Jumlah ini terus bertambah di tahun 2021.
“Tahun 2021 ada 6.000 sambungan tersebar di Kelurahan Bayungl Lencir Indah dan beberapa desa seperti Simpang Bayat, Bayat Ilir, Mendis dan Senawar Jaya, ” terang M Imron, Camat Bayung Lencir saat berada di perkampungan Suku Anak Dalam, Kamis, (11/03/2021).
Imron merinci sejak Rabu Ttm PGN mulai uji coba gas ke beberapa sambungan rumah tangga
“Secara estafet akan diluaskan ke pelanggan yg berada di Bayung Lencir. Kebijakan ini, pemasangan jargas gratis ini sangat memudahkan hidup warga. Secara ekonomi beban warga mulai berkurang. Kehadiran pemerintah terasa nyata di tengah masyarakat. Warga bersyukur dan berterimakasih kepada Bupati Muba Dr H Dodi Reza Alex,” jelas Imron.
Apa yang kini dirasakan warga Bayung Lencir ini adalah rangkaian usaha keras Bupati Musi Banyuasin Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA. Jauh hari dirinya sudah menginisiasi jargas untuk masyarakat. Dodi inginkan waeganya nikmati jargas karena Muba adalah penghasil migas terbesar di Sumsel.
Dodi juga merancang kerjasama dengan Pimpinan Komisi VII DPR RI H Alex Noerdin mewujudkan ribuan sambungan jaringan gas (jargas) bumi untuk rumah tangga di beberapa seperti Kecamatan Sungai Lilin, Kecamatan Sekayu, dan Kecamatan Bayung Lencir. Dodi berkata, selama ini pihaknya terus meminta kepada Kementerian ESDM agar pemasangan jargas rumah tangga tak hanya difokuskan di kawasan perkotaan.
Ia menuturkan, tiga tahun lalu Muba memasang 6 ribu sambungan jargas rumah tangga di Sekayu untuk pertama kali, seiring keberadaan alokasi jargas rumah tangga Muba dari pemerintah.
“Kala itu di Lumpatan, Kota Sekayu kita turun masuk ke rumah-rumah penduduk ke desa-desa yang selama ini pakai kompor minyak tanah. Dengan jargas warga tinggal putar kompor dan gas langsung menyala, keluar si api biru,” kata Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin kala mengecek ke rumah warga, tiga tahun silam.
Dodi menambahkan, sebagai penghasil gas terbesar, Muba juga telah mengaliri gas sampai ke PT Pusri.
“Jadi sudah sangat tepat acara hari ini kita bersyukur perjuangan kita selama 3 tahun maka kota-kota Kecamatan di Muba bagian timur ini mendapatkan jaringan gas rumah tangga. Jelas ini meringankan ekonomi masyarakat. Gas ini lebih murah, lebih bersih dan pasti juga bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat untuk energi yang terbarukan,” ujar Dodi.
Pimpinan Komisi VII DPR RI Ir H Alex Noerdin SH MM yang membidangi energi membenarkan bahwa Kabupaten Muba adalah penghasil gas terbesar di Indonesia. Ia meminta agar semakin banyak masyarakat Muba dapat menimati jargas tersebut.
“Calon pelanggan terdaftar kurang lebih 50.000. Saya minta silakan tahun depan 50.000 sambungan rumah jargas untuk Musi Banyuasin di 3 Kecamatan dan ditambah 3 Kecamatan yang lain. Tahun depan mungkin belum tercapai 50 ribu. Tapi dengan capaian 48 ribu jadilah 2 ribunya nyusul tahun selanjutnya. Karena dari sinilah asal gas itu, wajar dari sinilah asal minyak bumi itu,” ungkap Alex. (Mil)