SIDAKPOST.CO.ID,TEBO – Ratusan siswa – siswi SMAN 13 Kabupaten Tebo, melakukan unjuk rasa di halaman kantor. Meraka menuntut agar kepala sekolah dicopot dari jabatannya, Kamis (23/11/2017).
Aksi unjuk rasa tersebut mereka lakukan, pada pukul 11.00 WIB, di lingkungan sekolah, dengan tegas para siswa mempertanyakan sudah satu tahun baju batik dan baju olah raga belum jelas keberadaannya karena hingga kini belum juga keluar bajunya.
Tak hanya itu, para siswa menuntut kerena apa biaya renovasi sekolah seperti mengecet ruang kelas harus menggunakan uang pribadi siswa. Padahal sekolah sudah ada dana BOS, belum lagi pihak sekolah tidak melaksanakan UNBK.
Salah satu siswa, AH saat dibincangi disela unjuk rasa mengatakan, ia bersama kawan-kawannya, sengaja melakukan unjuk rasa karena mereka menilai kepsek sudah banyak menyalahi aturan yang ada.
“Banyangkan saja, untuk mengecet ruang lokal harus kami yang menangung biayanya, bukan itu saja, uang Osis tidak jelas dipergunakan untuk apa. Parahnya lagi dana BSM juga ikut di potong oleh kepsek,” ungkapnya.
Lanjut AH, kebijakan kepsek terhadap siswa yang pindah juga sangat tidak wajar, bahkan ada gaji guru juga dipotong oleh kepsek dengan alasan untuk biaya transfortasi.
” Kami berharap kepada instansi terkait untuk mencopot kepsek dari jabatannya. Karena kami tak ingin sekolah kami memiliki kepsek yang tidak jujur dalam segala hal,” ujarnya lagi.
Sementara, Kepala Sekolah SMAN 13 Tebo Sasmirosmita, S.Pd, mengatakan masalah dana bos akan kita kordinasi dengan pihak provunsi. Dan terkait masalah baju batik dan baju oleh raga secepatnya akan kita realisasi apabila sudah dananya sudah lunas.
” Masalah memotong gaji guru, serta dana BSM itu tidak benar, dan juga beberapa poin tuntutan siswa secapatnya akan kita sampaikan kepada dinas di Provinsi,” kilah Kepsek.
Terpisah, Kapolsek Tengah Ilir, Iptu Ibrahim melalui Bhabinkamtibmas Bripka Restueli Zai dikonfirmasi sidakpost.id, mebanrkan bahawa
siswa/i SMAN 13 Tebo, melakukan unjuk rasa.
“Benar siswa/i SMAN 13 Tebo melakukan unjuk rasa di halamqn sekolah. Setelah mediasi kepsek berjanji akan memenuhi tuntutan para siswa, setelah mendapat keterangan dari inspektorat provinsi jambi,” tukasnya. (Sp03)