CIAMIS, sidakpost – Puluhan kepala desa yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Ciamis mendatangi Gedung DPRD Ciamis, ruang Tumenggung Wiradikusuma. Dipimpin oleh Ketua APDESI Ciamis, Ivan Abdul Jalal, mereka menyampaikan kekecewaan atas keterlambatan pencairan Alokasi Dana Desa (ADD) tahap II tahun 2024 yang hingga kini belum terealisasi, meskipun tahun telah berganti.
Menurut Ivan, selain ADD, dana Bantuan Keuangan (Bankeu) yang seharusnya sudah disalurkan juga belum dicairkan. Hal ini menghambat pelaksanaan program-program pembangunan di desa.
“Kami membutuhkan kepastian, bukan hanya janji informal. Dalam rapat sebelumnya, Sekretaris Daerah Kabupaten Ciamis, Andang Firman, menjanjikan sisa 50% ADD akan segera dicairkan. Namun, hingga awal tahun 2025, tidak ada kejelasan,” tegas Ivan. Kamis (09/01/2025).
Para kepala desa menyatakan bahwa dana tersebut sangat penting untuk keberlangsungan pemerintahan desa. Selain untuk pembangunan, ADD juga dialokasikan untuk tunjangan akhir masa jabatan perangkat desa, seleksi perangkat desa, hingga dana cadangan pilkades.
“Kami berharap DPRD Ciamis dapat memediasi dengan pemerintah kabupaten agar pencairan ADD dan Bankeu segera dilakukan. Dana ini sangat dibutuhkan untuk merealisasikan program yang telah direncanakan dalam RPJMDes 2024,” tambah Ivan.
Kehadiran rombongan kepala desa diterima langsung oleh Komisi A DPRD Ciamis. Dalam pertemuan tersebut turut hadir pengurus dan anggota APDESI se-Kabupaten Ciamis, perwakilan PPDI, Sekda Kabupaten Ciamis, serta SKPD terkait, termasuk DPMPD Kabupaten Ciamis.
Para kepala desa berharap pertemuan ini dapat memberikan solusi nyata agar hambatan pencairan dana segera teratasi. Keterlambatan ini dinilai tidak hanya mengganggu program pembangunan, tetapi juga berpotensi menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa.
***(Purwanto)***