Darma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Lampung (Unila) berbagi kebahagiaan dengan yatim piatu dan duafa asuhan Panti Sosial Srikandi, di Kampung Subang Jaya, Kecamatan Bandar Surabaya, Lampung Tengah, Jumat, 16 Agustus 2024.
Puluhan bingkisan sembako, pakaian layak pakai, mainan anak-anak, dan uang tunai diserahkan langsung oleh Fiyanti Mala Ayi, Wakil Ketua 2 DWP Unila, kepada pengurus panti.
“Apa yang kami bawa memang tidak seberapa, tapi insya Allah dapat bermanfaat untuk saudara-saudara di sini,” ujar Fiyanti Mala Ayi, yang juga merupakan istri Wakil Rektor Bidang PKTIK Unila.
Kunjungan bakti sosial ini diterima langsung oleh Bapak Suyadi dan Ibu Ismiati, selaku ketua dan pendiri yayasan yang fokus pada rehabilitasi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), tunawisma, gelandangan, orang dengan masalah kejiwaan (ODMK), serta anak yatim piatu dan anak terlantar.
“Yayasan Srikandi berorientasi pada ODGJ, tetapi pada awal tahun 2004 kami mengasuh tujuh anak yatim piatu dari desa ini. Mereka terlantar dan tidak sekolah, sehingga saya berinisiatif untuk menyekolahkan mereka dan membawanya agar dapat terkontrol,” ujar Ismiati, yang juga merupakan pensiunan perawat.
Ismiati menambahkan bahwa kala itu ada pasien lansia terlantar yang sudah dirawat selama beberapa minggu di rumah sakit di Lampung Tengah tanpa identitas. Pihak rumah sakit melaporkan hal ini kepada Dinas Sosial, yang kemudian merekomendasikan untuk merawatnya di Panti Srikandi.
Seiring waktu, jumlah pasien dengan kebutuhan khusus di panti asuhan semakin bertambah dari berbagai penjuru Lampung dan provinsi sekitarnya, hingga saat ini mencapai sekitar 240 orang. Sebagian besar pengurus panti sosial ini adalah mantan pasien yang telah sembuh dan dapat meringankan operasional yayasan.
Dalam kunjungan tersebut, ibu-ibu DWP Unila disuguhkan penampilan kreativitas anak-anak asuh panti, mulai dari ceramah agama oleh Intan, seorang anak yatim piatu berusia 4 tahun yang berasal dari ODGJ hamil di jalan, serta penampilan drumband dan musik oleh anak-anak panti dari berbagai latar belakang masalah kejiwaan.