Wisudawan Terbaik I Program Doktor Puji Lestari Ajak Utamakan Attitude Setelah Ilmu

72 views

Mahasiswi kelahiran tahun 1987 ini menempuh pendidikan S-3 Prodi Ilmu Pertanian, di Fakultas Pertanian Unila, dengan masa pendidikan kurang lebih tiga tahun.

Selain menjadi lulusan terbaik dengan IPK 4.0 atau sempurna, ia juga merupakan dosen di Unila sejak tahun 2014. Meski jadwalnya padat, Puji tetap berhasil menyelesaikan pendidikan dengan tepat waktu.

Sebelumnya, ia menempuh pendidikan sarjana (S-1) di jurusan Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian Unila pada tahun 2005 hingga 2009. Lalu, di tahun 2011, ia memperoleh beasiswa unggulan dan menempuh pendidikan magister (S-2) Agronomi pada tahun 2014.

Ia berhasil menyelesaikan pendidikan S-3 dengan mengusung judul penelitian disertasi “Tingkat Serangan Spodoptera Frugiperda pada Tanaman Jagung Pasca-Inflasi di Provinsi Lampung”.

Penelitian dilakukan dalam beberapa tahapan. Dimulai dengan pengambilan sampel di seluruh pertanaman jagung Provinsi Lampung. Kemudian dilakukan pengujian di laboratorium untuk meneliti efektivitas jamur entomopatogen terhadap hama Spodoptera Frugiperda dan metabolis sekunder dari entomopatogen. seperti dilansir  www.unila.ac.id.

Puji mengungkapkan, pengambilan sampel ditujukan untuk mengetahui parasitoid (musuh alami) hama perlu diambil dari seluruh pertanaman jagung di Provinsi Lampung yang kemudian dibiakkan di laboratorium.

Puji juga berbagi tips agar dapat menjadi lulusan terbaik. Menurutnya untuk menjadi lulusan terbaik kuncinya yakni percaya pada diri sendiri dan yakin pasti bisa.

“Tips menjadi lulusan terbaik, cukup percaya pada diri sendiri, lakukan, dan berproses. Semua pasti bisa menjadi yang terbaik, yang menjadi masalah adalah tidak bisa melawan rasa malas yang ada pada diri sendiri,” ujarnya.

Atas pencapaian yang diperoleh, Puji menyampaikan rasa terima kasih kepada para promotor dan pimpinan fakultas Unila yang telah memberikan kesempatan untuknya berkembang.

Puji juga berpesan kepada seluruh mahasiswa Unila untuk terus belajar tanpa henti. “Tetapi, ilmu harus dipadu dengan attitude, agar lebih berarti. Orang berilmu jika tidak memiliki attitude maka tidak ada artinya,” pungkasnya. [Magang_Putri Choirunisa/Rafa Nithalaida]

Author: 
    author

    Related Post

    Must read×