Blitar, Sidakpost- Percepatan penurunan stunting pada Balita adalah program prioritas Pemerintah sebagaimana termaktub dalam RPJMN 2020-2024. Target nasional pada tahun 2024, prevalensi stunting turun hingga 14%.
Stunting dapat terjadi sebagai akibat kekurangan gizi terutama pada saat 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan). Pemenuhan gizi dan pelayanan kesehatan pada ibu hamil perlu mendapat perhatian untuk mencegah terjadinya stunting. Stunting akan berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan anak dan status kesehatan pada saat dewasa. Akibat kekurangan gizi pada 1000 HPK bersifat permanen dan sulit untuk diperbaiki (sumber; djpb.kemenkeu.go.id)
Menyikapi pernyataan diatas, pemerintah desa Sumberingin kecamatan Sanankulon, kabupaten Blitar, hari ini menggelar acara dengan pemberian bantuan gizi untuk balita stunting, Rabu (01/11).
Bantuan gizi balita stunting ini diberikan kepada 17 balita, selama 12 bulan, dengan sumber anggaran DD (Dana Desa) tahun 2023, berupa susu bubuk dan telor puyuh.
Hal ini menurut Kades Jaka Waluya “Dengan harapan Balita Stunting bisa normal berat badan dan tinggi badanya dan menekan angka Balita Stunting di Desa Sumberingin” katanya.
Dengan adanya bantuan tersebut, partisipasi orang tua balita juga sangat dibutuhkan dan mereka mengaku senang, karena bantuan ini sangat bermanfaat. Adv