Bandar Lampung,Sidak Post – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) menggelar acara penyerahan dan peresmian sebuah program inovatif untuk mengelola sampah secara mandiri dan berkelanjutan.
Program tersebut adalah Bank Sampah, yang merupakan wadah bagi masyarakat untuk menabung sampah dan mendapatkan manfaat ekonomi serta lingkungan dari hasil daur ulangnya.
Proyek ini melibatkan sejumlah mahasiswa yakni Dimas Arya Nanda Maulana, Gustiyana, Assyfa Naziwa Ganandy, Diana Novita, Khoirunnissa Wulandari, Ferdy Irawan, serta Reyhan Fahrul Ichitiar selaku PJ Kegiatan, di bawah naungan Prof. Admi Syarif, Ph.D., selaku pembimbing lapangan.
Peresmian Bank Sampah berlangsung di Taman Bima Sakti, Desa Sri Pendowo, Kecamatan Bangun Rejo, Kabupaten Lampung Tengah, dan dihadiri Kepala Desa Sri Pendowo, Agus Priantoro, beserta Pengurus Taman Bima Sakti, Muhammad Safi’i, pada Senin, 17 Juli 2023.
Masyarakat setempat dan para pengunjung taman yang tertarik dengan program inovatif ini juga turut hadir dalam acara peresmian tersebut.
Bank Sampah adalah salah satu langkah konkret untuk menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam pengelolaan sampah pada tingkat masyarakat.
Program ini memungkinkan warga untuk memilah sampah sejak di rumah, sehingga dapat mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) serta menghemat biaya pengangkutan.
Bank Sampah di Taman Bima Sakti ini memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengubah sampah menjadi barang bernilai, seperti kerajinan dari sampah anorganik dan pupuk organik cair dari sampah organik.
Muhammad Safi’i, dari Pengurus Taman Bima Sakti, menambahkan, Bank Sampah ini merupakan dukungan aktif terhadap program pemerintah desa dalam menangani permasalahan sampah.
Ia berharap keberadaan Bank Sampah dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan dan keindahan taman, yang merupakan salah satu aset wisata desa.
Program Bank Sampah ini menjadi langkah inovatif yang memberikan manfaat ganda, yaitu mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan dan memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat setempat.*[Rilis / Editor: Siti Nuryani]