ogan ilir,sidakpost – Sejumlah KPM yang melakukan pengambilan sembako di Agen BriLink (E-Warong) Siti Fatimah Zuhro alias Eva keluhkan tata cara penyaluran dan komoditas sembako yang mereka terima.
Diberitakan sebelumnya, pemilik asli Agen BriLink yang berlokasi di desa Tebing Gerinting Utara Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir, yang lebih dikenal dengan nama panggilan E-Warong Eva ini enggan mengakui bahwa dialah yang bernama Siti Fatimah Zuhro.
Menurut pengakuan KPM yang namanya minta dirahasiakan ini, dirinya kerap mengetahui informasi adanya penyaluran untuk sembako ini dari medsos melalui unggahan status di Facebook.
“Kami kan sering tahu info ini dari FB, trus kami ngecek lah ke E-Warong Eva tadi. Setelah kartu digesek, ada isinya 2 bulan, dikasihnya lah struknya. Tapi pengambilan sembakonya itu biasanya baru bisa dilakukan 3 hari kemudian bahkan seminggu usai penggesekan tadi”, kata salah satu KPM, Selasa (16/8).
Lebih lanjut dikatakannya, saat pengambilan sembako, kami langsung menyerahkan struk tadi lalu diberikannya paketan sembako yang isinya selain beras, ada kentang dan wortel, telur, bawang merah dan putih, serta sagu kemasan.
“Ini nih pak, kalau dihitung-hitung tidak sebanding dengan nominal uang yang digesek dari KKS. Paket sembako yang dikasih ke kami ini paling menghabiskan uang sebesar Rp 350 ribuan sedangkan untuk 2 bulan itukan Rp 400 ribu”, ujarnya sembari menunjukkan paket sembako yang diterimanya.
Masih katanya, sebenarnya kami sebagai masyarakat (KPM) nih lebih senang beli sendiri kebutuhan kami, bukan dipaketkan seperti ini.
“Lebih baik seperti kemarin itu, kami terima uang biar pemanfaatannya lebih tepat lebih pas, tidak dikurangi-kurangi. Belum tentu ini timbangannya dari E-Warong nih pas nian, siapa tahu kurang kan, trus kalau beli sendiri sembakonya lebih banyak dari paket ini”, katanya. F’c