MEDAN —— Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung Ibu Riana Sari Arinal menghadiri Acara Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 di Lapangan Merdeka, Kota Medan, Kamis (7/6/2022).
Acara yang bertema “Ayo Cegah Stunting Agar Keluarga Bebas Stunting” tersebut dihadiri langsung oleh Presiden RI Joko Widodo, Ibu Negara dan Sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju.
Sehari sebelumnya, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Ketua TP. PKK Provinsi Lampung Ibu Riana Sari Arinal mendapat Penghargaan Manggala Karya Kencana 2022 dari BKKBN.
Arinal dan Riana dinilai memiliki prestasi yang menonjol dan komitmen, serta kepemimpinannya dalam menggerakkan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana untuk terwujudnya keluarga berkualitas dan penduduk tumbuh seimbang.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyerahkan Penganugrahan Satya Lencana Wirakarya kepada Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, dan Umar Ahmad Bupati Tulang Bawang Barat Periode 2017 – 2022.
Dalam arahannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa semua negara di dunia tidak berada pada posisi yang aman. Hal itu akibat pandemi Covid-19 yang hingga kini masih menghantui dunia.
“Semua negara tidak berada pada posisi yang aman-aman saja. Hati-hati mengenai ini. Kita telah dua setengah tahun, menghadapi tantangan berat yang namanya pandemi Covid dan sampai saat ini belum rampung, belum selesai”, ujar Presiden Jokowi.
Jokowi mewanti-wanti warga untuk waspada, meskipun kasus Covid-19 di Indonesia tak setinggi Negara lainnya. Sebab, pemulihan ekonomi negara bergantung pada pengendalian kasus.
“Negara-negara lain masih tinggi Covid-nya. Kita alhamdulillah meskipun masih berada pada posisi yang rendah. Inilah tugas kita semuanya untuk mengendalikan, tetap harus waspada. Jangan sampai naik lagi. Karena kalau Covid-nya bisa kita kendalikan, pemulihan ekonomi ini lebih mudah,” tuturnya.
Jokowi mengungkapkan, bahwa sekarang tambah sulit karena ditambah satu masalah besar yaitu perang di Ukraina. Perang di Ukraina membuat harga minyak, gas, dan pangan melambung tinggi. Ada hubungannya dengan Peringatan Hari Keluarga Nasional menyangkut pangan dan energi, pangan, minyak dan gas yang akan mempengaruhi semua negara di dunia termasuk Indonesia.
“Semua harus kerja keras, dan kerja cepat, bagaimana semua saling bahu menuntaskan persoalan stunting. Pemerintah pusat, daerah hinggi tingkat desa/kelurahan kita harus menurunkan angka stunting hingga 14% ditahun 2024. Jika generasi kita sehat, kuat dan cerdas maka indonesia akan lebih siap menghadapi persaingan dunia, indonesia akan tumbuh berkembang dan lebih maju,” ujar Jokowi.
Sementara itu, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam sambutannya menyampaikan terimakasih Kepada Presiden Jokowi atas kehadirannya bersama Ibu Negara Iriana Jokowidodo.
“Harganas adalah momentum refleksi dan apresiasi kepada para stakeholder dan semua pihak yang terus berjuang dalam mewujudkan keluarga berkualitas, dan penurunan angka stanting di tanah air. Menjadi bagian dari tugas baru bagi BKKBN, bagaimana penanganan percepatan penanganan stunting. Perlu kerjasama seluruh pihak, kolaborasi lintas sektor, agar target nasional penurunan angka stunting 14 % di tahun 2024, dapat kita wujudkan,” ujar Hasto Wardoyo.
Selain itu, di tengah-tengah keluarga yang tentram, mandiri, bahagia, dan sejahtera akan lahir anak yang sehat dan cerdas.
Menurutnya, keluarga memegang peran yang sangat penting dalam membentuk karakter, budaya, dan perilaku hidup sehat.
Hasto menambahkan, keluarga dan orang tua yang merawat 1.000 hari pertama kehidupan anak menjadi kunci sukses dalam mencegah stunting dan mempersiapkan generasi yang sehat, cerdas, dan unggul di masa datang. (Adpim)