KO-WAPPI Pusat Kecam Aksi Pemukulan Terhadap 2 Wartawan di Majalengka

669 views

Ketua Umun DPP KO-WAPPI Pusat

Jabar, Sidak Post -Aksi kekerasan kembali dialami wartawan. Kali ini terjadi di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, yang dilakukan oknum anggota sebuah ormas.

Hal itu tak pelak mendapat reaksi keras dari berbagai pihak. Salah satunya dari Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat DPP Komite Wartawan Pelacak Profesional Indonesia KO-WAPPI Hans M Kawengian. Sebagaimana yang disampaikan Ketua Umum ,pihaknya mengutuk keras segala tindakan semena-mena terhadap awak media.

Peristiwa perundungan terhadap dua wartawan oleh sejumlah anggota ormas itu terjadi di Kantor Desa Mekarwangi, Kabupaten Majalengka.

“Kami mengutuk keras kepada pihak pihak yang melakukan kekerasan fisik terhadap pekerja jurnalistik,” ujar Hans dalam keterangannya kepada awak media, Rabu malam (30/6).

Lanjut nya , ketika di lapangan ditemukan pelanggaran kode etik jurnalistik, maka sudah ada aturan mainnya sesuai UU Nomor 40 Tahun 1999.

Bahkan jika terjadi perselisihan akibat dari proses kerja jurnalistik ataupun produknya, maka dapat diselesaikan secara hukum yang berlaku. Bukan mengambil penghakiman secara fisik seperti yang terjadi di Desa Mekarwangi.

Tindakan kekerasan terhadap dua wartawan menimpa Soleman wartawan Fokus Berita Indonesia dan Warya Ayotondoan wartawan Mitra Jabar, oleh sejumlah anggota ormas.

Kedua wartawan tersebut bermaksud mengkonfirmasi bahan berita kepada Kepala Desa Mekarwangi.

Namun keduanya justru diadang oleh sejumlah anggota ormas dan diinterogasi di ruang Kantor Kepala Desa Mekarwangi, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka, Senin (28/6).

Bahkan kedua wartawan tersebut mendapat perlakuan yang kurang pantas. Soleman dihajar wajahnya hingga berdarah di bagian hidung.

Peristiwa intimidasi dan kekerasan itu terekam dalam video berdurasi 2 menit 42 detik. Dalam rekaman gambar video itu, jelas kedua wartawan tersebut mendapat tekanan dan kekerasan.

Sementara itu, pimpinan perusahaan Fokus Berita Indonesia, Mujianto membenarkan adanya tindak kekerasan yang menimpa wartawannya.

“Ya, itu yang menjadi korban tindak kekerasan adalah wartawan dari Fokus Berita Indonesia atas nama Soleman. Dia diintimidasi oknum berseragam ormas Pemuda Pancasila,” terang Mujianto,.

Dijelaskan Mujianto, pihaknya sampai saat ini masih memantau perkembangan laporan kasusnya di Polres Majalengka.

“Akibat penganiayaan dan pemukulan yang dilakukan beberapa oknum tersebut mengakibatkan wartawan mengalami luka dan shock,” ungkapnya.

Atas insiden yang menimpa karyawannya itu, Mujianto meminta Polres Majalengka bertindak secara profesional dan segera menangkap para pelaku yang melakukan tindakan intimidasi dan kekerasan.

Author: 
    author

    Related Post